Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri
bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus
sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara atau
aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu. Penularan
dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal,
ataupun oral), transfusi
darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara
ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui,
serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Tingginya kasus penyakit Human
Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan
bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan
10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Di
kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru
duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka
terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai
penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit
hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja. Semakin memprihatinkan
penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan
kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan
model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui
pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
Kehilangan kekebalan tubuh, ibarat
sebuah kerajaan tanpa benteng atau komputer tanpa antivirus/firewall. Silahkan
bayangkan sendiri, apa jadinya tubuh tanpa sistem kekebalan, tanpa bermaksud
menakut-nakuti apalagi mendahului kehendak Tuhan, secara normal orang yg sudah
terinveksi virus HIV/AIDS, sudah bisa diprediksi berama lama lagi dia akan
hidup. Inilah yang membuat kebanyakan para penderita aids kehilangan semangat
hidup. Apalagi kalau orang-orang di sekitarnya, terutama orang-orang
terdekatnya (keluarga) ikut mengucilkan dirinya. Itu akan membuat si penderita
aids semakin tertekan, hingga tak jarang yang memutuskan untuk segera
mengakhiri hidup, dengan cara bunuh diri.
Opini :
Menurut saya aids memang penyakit
mematikan yang tidak ada obat atau penanggulanganya tetapi aids masih bisa kita
hindari dengan tidak melakukan perbuataan seperti diatas dan membentengi diri
kita dengan iman dan ketakwaan. Serta jangan mengucilkan orang-orang yang
terkena penyakit aids lebih baik kita memberi dukungan dan semangat agar mereka
tetap semangat di sisa akhiir hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar