Pages

Kamis, 06 Juni 2013

Warisan Kebudayaan Indonesia

  • ·        TARI KECAK



Salah satu tempat menonton tari kecak yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Uluwatu.
Musik dengan Mulut 
Tari kecak menjadi salah satu tarian khas Bali yang sangat populer. Tari ini unik. Pada umumnya, tari-tarian pasti diiringi gamelan atau dengan alat musik. Tetapi, tari kecak tidak. Tari kecak hanya iringi oleh bunyi “cak, cak, cak!” dari mulut penarinya. Selain itu, juga lonceng kecil (biasa disebut kerincingan) yang diikat di salah satu kaki penari.
Tari Bercerita 
Tari kecak tidak hanya mengandalkan keindahan gerak dan suara. Tari kecak mengandung sebuah cerita yang diambil dari kisah Ramayana. Tari kecak mengambi cerita dari kisah Ramayana. Bagi sebagian orang, kisah Ramayana mungkin sudah biasa. Tetapi, ketika kisah itu dituturkan melalui gerak tari yang unik, tentu menjadi berbeda. Apalagi, di sela-sela adegan, diselingi humor dari penari yang cukup menghibur.
Wayan Limbak 
Konon, tari kecak diciptakan oleh Wayan Limbak bersama Spies pada tahun 1930. Spies adalah seorang pelukis asal Jerman yang tertarik pada budaya Bali. Setelah itu, tari kecak diperkenalkan Wayan Limbak ke luar negeri. Ternyata, orang asing banyak yang menyukainya. Sejak saat itulah, nama tari kecak semakin dikenal di dunia, hingga menjadi salah satu ciri khas Bali hingga kini. 

  • ·        GAMELAN



Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan. Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan. Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Ternyata alat musik Gamelan sudah sangat terkenal hampir di seluruh dunia, bahkan beberapa Universitas di negara-negara Eropa dan Amerika dijadikan mata kuliah yang harus di ikuti oleh Mahasiswanya. Gamelan merupakan alat musik dan kesenian asli milik bangsa Indonesia dan Kata gamelan berasal dari bahasa jawa “Gamels” yang berarti memukul dengan palu. Namun sayangnya alat musik dari logam ini dalam perkembangannya di negeri sendiri seolah dianaktirikan, kadang ia dicap sebagai seni tradisional masyarakat pinggiran dan ketinggalan jaman. Ini sangat kontras yang terjadi di beberapa negara-negara Eropa dan Amerika, alat musik Jawa ini telah menjadi salah satu kurikulum pedidikan di negeri Paman Sam tersebut. Seperti yang terdapat di beberapa Universita di Amerika Serikat, musik tradisi gamelan dan tarian asal Indonesia yang sudah sejak 15 tahun yang lalu. Bahkan sekarang telah masuk dalam kurikulum pendidikan dari tingkat taman kanak sampai perguruan tinggi.
Beberapa perguruan tinggi terkemuka seperti UCLA, San Diego, Berkeley, Wisconsin, Washington sudah menjadikan seni tradisional Jawa ini menjadi salah satu dari kurikulum perkuliahan. Yang paling menakjubkan di saat rekaman gendhing/lagu/komposisi gamelan “Puspawarna” dibawa dalam misi pendaratan manusia pertama di bulan oleh Neil Amstrong dan dikumandangkan keseluruh dunia. Salah satu Organisasi di Amerika Serikat yakni Sumunar Indonesia Music and Dance yang mempunyai konsern terhadap seni dan kebudayaan Indonesia yang beranggotakan dari berbagai profesi seperti dosen, guru dan mahasiswa secara khusus mempunyai misi untuk mempromosikan pengetahuan dan apresiasi musik, tari dan budaya Indonesia melalui pertunjukan dan pembelajaran.
Kegiatan organisasi yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat ini berfokus pada pertunjukan dan pembelajaran seni karawitan dan tari. Lebih dari 15 ribu warga Amerika Serikat yang mempelajari gamelan dan tari asal Indonesia. Selain Negara Amerika Serikat, dibeberapa negara pun telah menjadikan kesenian Gamelan dimasukan kedalam kurikulum perkuliahan di beberapa Universitas negera tersebut. Seperti Negera Jepang, Negara Norwegia, Negara Australia, Maupun Negara Prancis. Saatnya Bangsa Indonesia bangga dan terus melestarikan Gamelan sebagai identitas senimusik asli Indonesia yang mampu dijadikan alat kebanggaan atas seni dan budayanya sendiri dan tidak lagi dipandang sebagai sebuah kesenian yang kuno, primitif dan ketinggalan jaman.

  • ·        ANGKLUNG



Awalnya, alat musik yang terbuat dari dua tabung bambu ini dipakai sebagai pengingat bagi warga untuk beribadah. Fungsinya meluas saat Kerajaan Padjajaran berperang lawan Majapahit dalam Perang Bubat pada abad ke-14, atau tahun 1357. Angklung dipakai sebagai musik mars tentara ketika perang. Pada era kolonial, warga Sunda dilarang memainkan angklung. Pemerintah Belanda khawatir, angklung bisa menjadi pemersatu warga dan membuat mereka semakin gigih mengupayakan pemberontakan. Maka angklung pun hanya boleh dimainkan anaka-anak. Tapi pada 1938, popularitas angklung kembali melejit. Musisi Daeng Soetigna –yang kemudian dinobatkan sebagai Bapak Angklung Indonesia- membuat penyesuaian agar angklung bisa dimainkan bersama alat musik Barat dalam sebuah pertunjukan. Sejak itulah popularitas angklung melesat tajam.
Di awal abad ke-20, angklung dilirik negara-negara tetangga. Thailand mengolah musik angklung agar bisa menyatu dengan musik tradisionalnya. Malaysia dan Filipina meniru langkah ini dan menjadikan angklung sebagai bagian orkestra xylophone bambu mereka. Popularitas angklung pun meluas. Tahun lalu, Festival Indonesia 2011 di Washington DC, AS, dibanjiri sekitar 5.102 orang untuk memainkan angklung di depan Monumen Nasional AS pada 10 Juli 2011. Kegiatan ini tercatat dalam Guiness Book of Record. Itu saja? Masih ada lagi. Dalam sedikitnya 10 tahun terakhir, tercatat 8.000 sekolah di Korea Selatan (Korsel) memakai angklung dalam kurikulum pendidikan mereka untuk mengajarkan konsep harmoni dan kebersamaan. Ini didukung fakta bahwa Korsel adalah negara kedua terbanyak pemesan angklung dari Indonesia. Malaysia menempati urutan teratas.

  • ·        BATIK


Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif Batik - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.
Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Batik Indonesia akhirnya secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Masuknya batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) diumumkan dalam siaran pers di portal UNESCO pada 30 September. Batik menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24 negara yang bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab hingga Jumat 


  • ·        NGABEN



Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah atau kremasi umat Hindu di Bali, Indonesia. Acara Ngaben merupakan suatu ritual yang dilaksanakan guna mengirim jenasah kepada kehidupan mendatang. Jenasah diletakkan selayaknya sedang tidur, dan keluarga yang ditinggalkan akan senantiasa beranggapan demikian (tertidur). Tidak ada airmata, karena jenasah secara sementara waktu tidak ada dan akan menjalani reinkarnasa atau menemukan pengistirahatan terakhir di Moksha (bebas dari roda kematian dan reinkarnasi).
Hari yang sesuai untuk acara ini selalu didiskusikan dengan orang yang paham. Pada hari ini, tubuh jenasah diletakkan di dalam peti-mati. Peti-mati ini diletakkan di dalam sarcophagus yang menyerupai Lembu atau dalam Wadah berbentuk vihara yang terbuat dari kayu dan kertas. Bentuk lembu atau vihara dibawa ke tempat kremasi melalui suatu prosesi. Prosesi ini tidak berjalan pada satu jalan lurus. Hal ini guna mengacaukan roh jahat dan menjauhkannya dari jenasah. Puncak acara Ngaben adalah pembakaran keluruhan struktur (Lembu atau vihara yang terbuat dari kayu dan kertas), berserta dengan jenasah. Api dibutuhkan untuk membebaskan roh dari tubuh dan memudahkan reinkarnasi.
Ngaben tidak senantiasa dilakukan dengan segaera. Untuk anggota kasta yang tinggi, sangatlah wajar untuk melakukan ritual ini dalam waktu 3 hari. Tetapi untuk anggota kasta yang rendah, jenasah terlebih dahulu dikuburkan dan kemudian, biasanya dalam acara kelompok untuk suatu kampung, dikremasikan

Menurut saya kebudayaan Indonesia menjadi salah satu warisan Indonesia yang tak ternilai harganya. Dari sabang sampai merauke berbeda-beda adat istiadat ataupun kebudayaan, itu menunjukan bahwa Indonesia mempunyai bermacam-macam Kebudayaan. Warisan kebudayaan Indonesia sekarang sudah diterima dan menjadi terkenal di mancanegara. Kita sebagi warga Indonesia harus bangga dan mencintai kebudayaan Indonesia dengan melestarikan semua warisan kebudayaan Indonesia agar tidak ditiru atau diklaim oleh Negara lain.


sumber:

Kesenian Gambuh Berumur Lima Abad






DENPASAR, KOMPAS.com--Kesenian Gambuh yang menjadi dasar seni tari yang diwarisi secara turun-temurun di Bali, hingga kini diperkirakan telah berumur lima abad dan bahkan tetap lestari di Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. "Jenis kesenian klasik itu diperkirakan sudah ada tahun 1528 masehi, sehingga sudah mencapai umur lima abad," kata I Wayan Sucipta, mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa. Ia melakukan penelitian dan pengkajian terhadap kesenian Gambuh di Desa Kedisan sebagai persyaratan meraih gelar S-1 dan mempertanggungjawabkan di hadapan tim dosen penguji lembaga pendidikan tinggi seni tersebut. Kesenian Gambuh di Desa Kedisan itu diperkirakan ada sejak tahun 1528 masehi dan merupakan kesenian paling tua di antara jenis tabuh dan tari yang berkembang di Pulau Dewata. Dalam hasil kajian yang berjudul "Eksistensi Seni Pertunjukan Gambuh di Desa Kedisan", Wayan Sucipta menjelaskan, kesenian Gambuh Kaga Wana Giri di Desa Kedisan sejalan terbentuknya desa tersebut yang diperkirakan kini telah berumur 482 tahun. Hal itu berawal datangnya I Gusti Kacang Dawa yang disertai putranya Ki Pasek Gelgel Aan yang berbekal hiasan kepala "Gelungan Panji" sebagai tanda kesaktian yang hingga kini masih tersimpan dan disakralkan masyarakat setempat. Kesenian gambuh tersebut lebih banyak mengalami perubahan dibanding perkembangannya. Meskipun jenis kesenian klasik itu hingga sekarang tetap lestari, namun anggotanya hanya 25 orang, termasuk penabuh dan penari. Instrumen terdiri atas empat buah suling, sepasang kendang krumpungan, satu buah rebab, satu buah kajar, sebuah ceng-ceng ricik, sebuah klenang dan sebuah kenyur. Kesenian tersebut hanya dipentaskan untuk kelengkapan ritual Dewa Yadnya, Manusia Yadnya, Pitra Yadnya dan Bhuta Yadnya, yang secara tidak langsung juga menjadi hiburan masyarakat maupun wisatawan dalam menikmati liburan di Pulau Dewata, ujar Wayan Sucipta.
Menurut saya kesenian tarian gambuh di Indonesia semakin menjadi terkenal dan menjadi daya tarik hiburan masyarakat atau wisatawan di Bali, meskipun tidak kalah terkenal dengan tarian kecak. semua ini berkat masyrakat melestarikan kebudayaan Indonesia sehingga diterima baik oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah Bali.


sumber 

Seni Klotekan Lesung Lestari di Kendal


Kesenian Klotekan Lesung dari Sanggar Langen Nugroho Budoyo Kendal.
KENDAL,KOMPAS.com - Siapa bilang kesenian klotekan lesung sudah musnah? Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, kesenian yang dulu sering digunakan oleh petani, sampai kini masih ada. Pemainnya adalah para ibu-ibu yang berusia di atas 50 tahun. Nama kelompok kesenian klotekan lesung tersebut adalah, Sanggar Langen Nugroho Budaya.  Menurut pengasuh sanggar, Sapto Gembong (45), ada sekitar 12 orang tua yang masih bertahan untuk kesenian asli Indonesia ini. Orang-orang tua tersebut, rajin berkumpul dan latihan memukul lesung untuk mendapatkan bunyi yang harmonis. "Kami sering tampil diacara-acara resmi," kata Gembong, Jumat (30/3/2012).  Gembong menjelaskan, klotekan lesung adalah kesenian orang desa terutama petani. Jaman dahulu, ketika para petani selesai menumbuk padi di lesung, mereka kemudian bernyanyi dengan iringan ketukan alu (penumbuk padi) ke lesung kosong. "Mereka bernyanyi sambil bercanda," jelasnya.  Namun, tambah Gembong, kesenian klotekan lesung itu sekarang sudah hampir musnah. Penyebabnya, perkembangan jaman, yang membuat petani tidak menggunakan lesung untuk menumbuk padi menjadi beras. "Sekarang kan sudah ada selepan padi," ujarnya.
Untuk itu, sebagai penggiat kesenian tradisional di Kabupaten Kendal, Gembong merasa tertantang untuk melestarikan dan kembali menumbuhkan kesenian asli Indonesia tersebut. 
Menurut saya kebudayan seperti ini memang sudah jarang dan hanya sedikit di Indonesia yang melestarikan lagi tetapi dibagian pelosok seperti di Kendal yang masih melestarikan. Seharusnya kebudayaan ini jangan dilupakan karena merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia