Pages

Featured Posts

Rabu, 15 Juni 2016

Pengelolaan Proyek SI



Pretest Rencana Tes Penerimaan

Menurut Anda apa yang akan terjadi jika diakhir Tes Penerimaan ternyata fungsi-fungsi yang ada tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal proyek?

Jawab:
Bila terjadi ketidaksesuaian anatara user dan tim proyek maka tim project  harus memperbaiki masalah yang terjadi saat itu juga, bila permasalahan terlalu rumit, maka project manager dan project leader harus berdiskusi dulu dengan masalah yang terjadi, setelah itu project manager akan mencoba menjelaskan kepada pihak client untuk menegoisasi ulang untuk waktu perbaikan dan percobaan, sedangkan project leader mengatur timnya kembali untuk memperbaikinya hingga selesai sesuai waktu yg diberikan.


Posttest Rencana Tes Penerimaan

Terdapat 2 pendekatan yang umum digunakan untuk penerimaan yaitu 'Parallel Run' dan 'Penerimaan sedikit demi sedikit'. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan tersebut.

Jawab:
Kelebihan parallel run:
1    1. Tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user.

Kekurangan parallel run :
1    1.  Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama „X‟ hari untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kadang-kadang sistem software yang rumit tidak pernah 100% di-debug. 
2    2.  Mungkin sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah. Jika 10 user berada pada sistem yang interaktif dan sistem tersebut rusak, ini merupakan tantangan untuk menemukan dengan tepat apa yang menyebabkan sistem tersebut rusak.
3    3. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba dalam „X‟ hari. Penulis pernah melihat  sebuah sistem akuntansi yang diterapkan pada awal tahun fiskal baru. Sistem itu berjalan baik selama masa percobaan (6 bulan) sampai mengalami kegagalan pada akhir tahun fiskal ketika akuntan mencoba untuk melakukan tutup buku. Sayangnya garansinya telah habis dan penjual (vendor) tidak mau memperbaikinya.
4    4. Biarkan  end user  masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat. Karena dalam hal ini faktor penampilan lebih berperan. Seperti dalam roman, kesan pertama sangat penting.

Kelebihan Penerimaan sedikit demi sedikit:
1    1.  Anda dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
2    2.  Sebuah tindakan yang menyebabkan masalah selalu diketahui  – anda mengetahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi.
3    3.  User tidak merasa takut tentang semuanya.

Kerugian Penerimaan sedikit demi sedikit:
1    1.   Memerlukan banyak pekerjaan untuk menulis ATP.
2    2.  User mungkin tidak lazim dengan pendekatan ini.
3    3.  Tetapi anda dapat membiasakan mereka dengan metode baru sebelumnya. 

Kamis, 19 Mei 2016

Pengelolaan Proyek SI


1.    Perlukah dilakukan kegiatan disain sebelum melakukan pemrograman? Jika ya, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan tersebut. Jelaskan!

Jawab:
Perlu, karenasebelum membuat program kita perlu merencanakan desain yang akan kita gunakan untuk membuat program, sehingga kita akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut..

Yang harus dipersipakan sebelum memulai kegiatan desain:
1.    Membuat desain awal
     a. Desain awal mendeskripsikan kapabilitas fungsional secara umum dari sistem informasi yang diusulkan.
     b. Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah perangkat CASE dan perangkat lunak manajemen proyek
2.    Desain yang detail
     a. Desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
3.    Membuat Laporan
     a. Semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci.

Output utama dari tahapan desain perangkat lunak adalah spesifikasi desain. Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang akan digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi desain umum hanya berisi gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa perangkat lunak yang akan dibangun.

Aktivitas utama pada fase desain:
a.    Membuat top dan medium level dari desain sistem dan mendokumentasikannya dalam
Spesifikasi Desain
b.    Melakukan Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan/ATP) 
ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.

Dua langkah dalam mendesain sistem software, yaitu:
·      Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara fungsional.
·      Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.

Metode Mendesain
·      Desain Terstruktur (Structured Design)
Tujuan utama dari desain yang terstruktur adalah memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun.
1.    Top Down Design
Desain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD). Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke level berikutnya, dst. Dimulai dengan MENU dan mendesainnya sebelum turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada .
2.    Bottom Up Design
Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendesain dengan menggunakan pendekatan dari level bawah ke level atas. Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana peralatan pengontrolan  hardware pada level terbawah menentukan bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem). Desain Bottom Up juga sangat cocok digunakan pada kasus dimana komponen software yang ada digabungkan dan disatukan dengan modul baru untuk membangun sebuah sistem

2.    Apa saja yang perlu diperhatikan jika anda membuat disain sistem/ software (menurut kaidah-kaidah pembuatan software).

Jawab:
Yang perlu diperhatikan jika membuat disain sistem/software:
· 

1.        Biaya Sistem (System Cost)
2.        Waktu yang diperlukan untuk membangun sistem (Time to Build The System)
3.        Sifat mudah dipakai (User Friendliness)
4.        Kinerja (Performance)
5.        Ukuran Sistem (System Size)
6.        Kehandalan (Reliability)
7.        Kemampuan modifikasi (Modifiability)



Senin, 08 Juni 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA



Jurnal "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)"





                              
          KELOMPOK 3 :

ANANGGA PRADIPTAYA                                10112729
AVRILIDZANI EKA YUDHIARINI                             11112266
MUHAMMAD AZHAR RAMADAN                            14112897
DINA KUSUMA DEWI                                                 12112164
TITIN MULYASIH                                              17112405

KELAS : 3KA14







UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016
Contoh Jurnal "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)"




ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)
ABSTRAKSI
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian merupakan sistem yang dibangun untuk mempermudah pelaksanaan penggajian pegawai secara tepat dan akurat dengan mengkomputerisasi keseluruhan maupun beberapa bagian dari proses penggajian tersebut disertai dengan pengendalian atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh PT. Pertani (Persero) dan untuk mengetahui apakah system informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian intern yang memadai. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah flowchart (bagan alir) melalui prosedur gambar-gambar. Setelah dilakukan penelitian terhadap PT. Pertani (Persero), dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian yang berjalan diperusahaan tersebut sudah berjalan cukup baik, namun belum dilakukan secara komputerisasi. Dan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan tersebut telah memadai, hal ini didukung oleh unsur-unsur lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.

Kata kunci : Sistem Akuntansi Penggajian, Gaji, Pengendalian Intern, Flowchart

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien.
Hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor manusia.Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai imbalan kepada sumber daya tersebut, maka perusahaan memberikan serangkaian penghargaan di mana salah satu komponennya adalah gaji. Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.
Untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien, sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem pengolahan data informasi yang mendukungnya. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan digunakan secara efektif, karena informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen.
Dalam suatu perusahaan apabila sistem informasi akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai. Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem Informasi Akuntansi ini merupakan keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin kita capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan pada PT. Pertani (Persero).
b.      Untuk menilai apakah sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. Pertani (Persero) sudah sesuai dengan system pengendalian intern yang memadai.

TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 2) adalah sebagai berikut: “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
Menurut Widjayanto (2001: 2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagianbagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu: input, proses dan output”.
Menurut James A. Hall (2001: 5) “Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”
Sistem Akuntansi Warren, Reeve, dan Fess (2005: 226) mengemukakan bahwa: “Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”
 Menurut Mulyadi (2001: 3) “sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan data perusahaan”.

Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1) : “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Romney dan Steinbart (2004: 473) menyatakan bahwa “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.

Pengendalian Intern
Pengendalian internal menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005: 227) adalah “Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan perusahaan telah diikuti.”
Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

Fungsi Pengendalian Intern
Fungsi pengendalian intern adalah :
a.       Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi kerugian yang diinginkan.’
b.      Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan peborosan-pemborosan.
c.       Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
d.      Mendidik para pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian internal menurut COSO yang dikutip dari Warren, Reeve, dan Fess (2005: 229) terdiri dari:
1.      Lingkungan pengendalian
2.      Penilaian resiko
3.      Prosedur pengendalian
4.      Pemantauan dan monitoring
5.       Informasi dan komunikasi

Gaji
Mulyadi (2001: 373) memberikan definisi gaji dan upah adalah sebagai berikut: gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji diberikan secara tetap perbulan.
Sedangkan menurut Manullang (2001: 57) gaji adalah pemberian kepada pegawai dengan pembayaran berupa uang sebagai balas jasa suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai pemberian kegairahan untuk pelaksanaan dan kegiatan diwaktu yang akan datang.

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2001: 12) “sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya”.
Mulyadi (2001: 285) “sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap bulanan”.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 3) “sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.

Flowchart
Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan simbol-simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian dan Sumber Data
Objek penelitian yang akan diteliti adalah PT. Pertani (Persero) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian. Penelitian ini menggunakan data primer data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk dokumentasi serta sumber-sumber tertulis maupun dari media elektronik.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut:
1.      Studi Lapangan
Penelitian lapangan digunakan untuk mengumpulkan data-data yang lengkap dan nyata mengenai tema yang diambil dalam penelitian ini.
2.      Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang penulis lakukan bertujuan untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku atau literatur- literature.

Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah bagan alir dokumen (flowchart). Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan symbol-simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)
1. Prosedur Penggajian Bagian Sumber daya manusia (SDM)
a.       Mengelola Daftar Hadir Karyawan (DHK) sebagai dasar untuk mengitung gaji karyawan.
b.      Menghitung dan membuat Daftar Gaji Karyawan (DGK) beserta potonganpotongan.
c.       Membuat Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
d.      Mengarsip tetap Daftar Hadir Karyawan (DHK)
e.       Menyerahkan Daftar Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) kepada bagian Akuntansi.

2. Prosedur Penggajian Bagian Akuntansi
a.       Menerima Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) dan daftar Gaji Karyawan (DGK) dari SDM.
b.      Melakukan verifikasi atas rekapitulasi gaji dan dokumen pendukung lainnya.
c.       Menyerahkan Daftar Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) ke bagian keuangan.

3. Prosedur Penggajian Bagian Keuangan
a.       Menerima Daftar Gaji Karyawan (DGK) dan Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK) dari bagian akuntansi.
b.      Mempersiapkan Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan cek.
c.       Mengusulkan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
d.      Mengarsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK)
e.       Mengarsip tetap Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
f.       Mengirim Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
g.      Menerima Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah disetujui oleh direksi, lalu memeriksa kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah ditanda tangani.
h.      Membuka kembali arsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK) lalu membuat tanda terima kepada masing-masing karyawan.
i.        Melakukan pembayaran gaji kepada karyawan.
j.        Memberikan Daftar Gaji Karyawan (DGK) kepada Karyawan.
k.      Mengarsip tetap Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG)

4. Prosedur Penggajian Bagian Direksi
a.       Menerima Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) dari bagian keuangan.
b.      Menandatangani SPMU, Cek, dan SPPG.
c.       Mengarsip Tetap Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan Cek.
d.      Menyerahkan kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian keuangan.

Bagan Alir Bagian SDM                  Bagan Alir Bagian Akuntansi
 

Keterangan :
DHK = Daftar Hadir Karyawan                                             DGK = Daftar Gaji Karyawan
DGK = Daftar Gaji Karyawan                                               SUMKK = SuratUang Muka Kepada Karyawan
SUMKK = Surat Uang Muka Kepada Karyawan


Bagan Alir Bagian Keuangan                      Bagan Alir Bagian Direksi

Keterangan :
SPMU = Surat Perintah Mengeluarkan Uang            
SPPG = Surat Persetujuan Pembayaran Gaji

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT Pertani (Persero)
Setelah analisa awal untuk mengetahui cara kerja sistem selesai dilakukan, selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari permasalahan atau kelemahankelemahan yang ada pada Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang ditetapkan. Kemudian berdasarkan kelemahan-  kelemahan yang ditemukan, maka akan dicarikan solusi untuk memecahkan permasalahan.

Analisis Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Pertani (Persero) telah disusun sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan, dalam hal ini perusahaan sudah benar-benar mampu memilah pembagian atas tanggung jawab dan wewenang dalam penyelesaian tugas.

Analisis Data
Menurut hasil pengamatan dari peneliti masih ada hal-hal yang akan dievaluasi
lebih lanjut, yaitu :
1. Data kehadiran karyawan yang belum ter-back up
Dalam pencatatan absensi sudah menggunakan mesin Fingertech. Namun mesin absensi terkadang mesin yang mengolah data dengan menggunakan computer dapat mengalami kerusakan sistem komputer, dimana dapat menghilangkan seluruh data dalam sistem tersebut. Kehilangan data daftar hadir dapat menghambat pembuatan daftar hadir.

2. Seringkali terjadinya kesalahan input data yang dimasukkan ke dalam komputer
Terjadinya kesalahan seperti ini sering kali disebabkan karena human error
ataupun karena kesalahan dalam hal adminstrasi.

3. Belum lengkapnya sofware penunjang
Belum lengkapnya software penunjang untuk mencatat setiap dokumendokumen terkait yang masuk atau pun keluar, sehingga pencatatan sedikit lambat dan dinilai kurang efektif.

Analisis Aktivitas Perhitungan Gaji
Dalam sistem penggajian di PT Pertani (Persero), perhitungan mengenai gaji beserta potongan-potongannya akan dikerjakan oleh Bagian SDM. Proses perhitungan tersebut akan dimulai pada tanggal ke 25 setiap bulan. Jeda selama 5 hari sampai dengan akhir bulan tersebut digunakan untuk melakukan proses perhitungan, otorisasi, sampai dengan review di bagian Keuangan.

Analisis Aktivitas Pembayaran
Aktivitas pembayaran yang dilakukan oleh PT Pertani (Persero) sudah baik,
karena proses pembayaran gaji seluruhnya dilakukan oleh Bagian Keuangan yang
diserahkan kepada masing-masing Kepala Unit atau Kepala Bagian. Sebelum dilakukan pembayaran, hal yang paling penting adalah terletak pada proses otorisasi yang dilakukkan dengan mulai meminta persetujuan kepada Kepala Bagian Keuangan dan dilanjutkan kepada Direktur Utama.

Analisis Aktivitas Akuntansi
Kegiatan akuntansi dimulai setelah menerima hasil bukti perhitungan gaji dari Sub Bagian SDM, setelah itu melakukan verifikasi atas rekapitulasi gaji dan pendukung lainnya. Review yang sudah dilakukan akan dilaporkan bersama laporan-laporan lainnya dari tiap fungsi di perusahaan yang nantinya akan membentuk laporan keuangan

Analisis Output Sistem Penggajian
PT Pertani (Persero) telah menerapkan Sistem Informasi Penggajian yang berbasis semi computer, hal ini tentunya akan lebih baik daripada menggunakan yang masih manual. Hal ini tentunya akan mempunyai keungulan dalam hal pemrosesan data, waktu yang lebih efektif, dan dari segi pembuatan laporan-laporan (berupa laporan absen, perhitungan gaji, laporan keuangan, dsb). Data output yang dihasilkan pun jauh lebih baik dan lebih rinci daripada proses manual.

Alternatif Pemecahan masalah
1. Mem-back up Data Kehadiran Karyawan
    Walaupun absensi karyawan menggunakan mesin fingertech, namun data kehadiran karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem.

2. Memeriksa Kembali Saat Melakukan Konfirmasi Atas Penginputan Data Karyawan.
    Ketika sudah melakukan penginputan data maka bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.

3. Adanya Software Penunjang Dalam Proses Penggajian.
    Dengan adanya software penunjang dalam proses penggajian ini, maka pencatatan setiap dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan efektif.


Analisis Pengendalian Intern (COSO) Pada PT Pertani (Persero)
PT Pertani (Persero) sudah dilengkapi Pengendalian Intern yang memadai dikarenakan telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern (COSO) yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian pada PT. Pertani (Persero) dapat dikatakan cukup baik, hal ini tercemin dari pelaksanaan unsur-unsur lingkungan pengendalian PT. Pertani (Persero) telah mempunyai struktur organisasi yang mengatur dengan jelas pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, yaitu setiap bagian di dalam perusahaan telah mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masingmasing.
2. Perkiraan Risiko yang Timbul
Risiko yang mungkin timbul telah diidentifikasi, dianalisis, dan dikelola dengan baik oleh PT. Pertani (Persero) sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengendalian internal dan mengurangi penyimpangan di perusahaan.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian pada PT. Pertani (Persero) sudah cukup memadai, tercermin dari pelaksanaan unsur-unsur aktivitas pengendalian dengan baik oleh bagian yang ada di PT. Pertani (Persero).
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari penyusunan dan penyampaian informasi serta komunikasi antara bagian-bagian yang terkait di perusahaan, sehingga membantu       manajemen dalam pelaksanaan pengendalian intern.
5. Pengawasan
Pengawasan pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari adanya tindakan koreksi jika terdapat kelemahan, sehingga akan semakin memperbaiki pengendalian intern yang ada di perusahaan.

Sistem Akuntansi Penggajian Yang Diajukan Untuk Memperbaiki Sistem
Akuntansi Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)
Setelah melihat pelaksanaan sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero) dan melihat adanya kelemahan-kelemahannya, maka berikut ini adalah bagan alir yang diusulkan pada PT. Pertani dalam pelaksanaan penggajian.
Prosedur penggajian yang digambarkan dalam flowchart penggajian di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.      Sub Bagian Kepegawaian
Proses dimulai dari Sub Bagian Kepegawaian, dimana sub bagian ini menangani absensi karyawan yang telah di validasi dan menurut catatan fisik yang telah ada dan diserahkan ke bagian SDM.
2.      Sub Bagian SDM
Setelah menerima daftar absensi dan surat keputusan pegawai maka pada sub bagian ini melakukan verivikasi untuk menentukan besarnya gaji yang akan diterima karyawan. Dengan membuat daftar gaji maka diperlukan otorisasi yang di lakukan oleh Kepala Bagian SDM. Yang kemudian diteruskan kepada Sub Bagian Akuntansi.
3.      Sub Bagian Akuntansi
Setelah menerima daftar gaji maka akan diverivikasi lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahan dan meminimalisir tingkat kecurangan. Setelah dilakukan verifikasi penjurnalan dilakukann secara komputerisasi melalui database keuangan. Setelah dirasa benar maka akan dimintakan otorisasi kepada Kepala Bagian Keuangan dan Direktur Utama. Setelah disetujui maka akan membuat daftar penerima gaji, slip gaji, dan melakukan pengambilan uang di bank. Dan semuanya akan diserahkan kepada Sub Bagian Keuangan karena yang berhak mengawasi dalam hal pembayaran adalah Sub Bagian Keuangan.
4.      Sub Bagian Keuangan
Setelah menerima daftar penerima gaji, uang dan slip gaji. Sub bagian Keuangan akan memanggil masing-masing Kepala Bagian dan Kepala Unit yang nantinya semua proses penyerahan uang dan slip akan dilakukan oleh Kepala Unit dan Kepala Bagian kepada masing-masing staffnya. Setelah selesai maka daftar penerima gaji yang telah ditanda tangani akan dikembalikan kepada Sub Bagian Keuangan.
5.      Sub Bagian Direksi
Sub Bagian Direksi melakukan penandatanganan dokumen-dokumen berupa Cek, Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), SPPG (Surat Persetujuan Pembayaran Gaji).

Dari prosedur yang diusulkan untuk sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero) mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sistem akuntansi penggajian yang lama, yaitu:
1.      Keseimbangan biaya-keefektifan
Dalam kasus ini adalah sudah memenuhi karena peneliti menilai biaya yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan sistem seperti komputer dan kertas adalah sesuai dengan laporan yang dihasilkan seperti daftar absensi, dafter gaji maupun laporan keuangan seperti buku pembantu kas.
2.      Fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating
Dalam hal ini PT (Persero) telah mengakomodasi semua perubahanperubahan peraturan pemerintah. Hal itu dapat dibuktikan ketika ada perubahan tingkat kenaikan gaji pada berbagai golongan maka petugas tinggal menginput data dan komputer akan merubah semua golongan.
3.      Pengendalian internal yang memadai
PT Pertani (Persero) telah menetapkan segala prosedur secara rinci dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku untuk dibaca dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Karena dengan menerapkan sistem yang melalui 4 filter untuk verifikasi gaji agar sesuai dengan apa yang dilakukan karyawan. Selain itu dalam sistem ini juga telah ada sistem rangkap dokumen dari berbagai pihak, sehingga alurnya jelas dan dapat ditelusuri.
4.      Pelaporan yang efektif.
Pemakai laporan mengandalkan informasi relevan yang disampaikan dengan cara yang dapat dipahami. Pemahaman seperti sudah sangat mudah dilakukan oleh karyawan PT Pertani (Persero), hal ini dibuktikan dengan adanya komputer yang terhubung dengan server sehingga ketika karyawan ingin mengakses sesuatu seperti daftar absensi sudah tinggal melihat dengan memasukkan Nomor Induk Pegawai. Namun yang perlu diketahui adalah ini bukan software khusus, ini hanyalah komputer yang disetting dengan system LAN. Dan tidak semua karyawan dapat memeriksanya, hanya pegawaipegawai tertentu yang mepunyai akses.
5.      Penyesuaian dengan struktur organisasi.
Sistem akuntansi harus dirancang menurut masing-masing struktur perusahaan. Garis wewenang dan tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan informasi perusahaan. Di samping itu, sistem yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkat manajemen. Di sini PT Pertani (Persero) telah melakukan pemisahan wewenang dan tanggung jawab sudah sangat jelas sehingga tidak adanya penumpukan tanggung jawab dan wewenang.
6.      Sistem yang disusun memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. Ini adalah hal yang terpenting karena setiap orang yang membutuhkan dapat dengan mudah mengakses, seperti yang telah dilakukan oleh PT Pertani (Persero). Berbagai komputer telah terakses dengan server sehingga computer ditempat Direktur dapat memeriksa atau meminta informasi penggajian dengan cepat.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa sistem penggajian pada PT. Pertani (Persero) sudah berjalan cukup baik. Karena sudah adanya pemisahan tugas dalam fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi pembayaran gaji. Sehingga mencegah memungkinkan terjadinya pembayaran dan pembuatan gaji yang fiktif dan meminimalkan kecurangan atau penyalahgunaan dalam pembayaran gaji.
2.      Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang telah diterapkan oleh PT. Pertani (Persero) telah dilengkapi Sistem Pengendalian Intern yang memadai karena memenuhi unsur-unsur Pengendalian Intern yaitu:
a.       Lingkungan pengendalian
b.      Perkiraan risiko yang timbul
c.        Aktivitas pengendalian
d.      Informasi dan komunikasi
e.       Pengawasan

Saran
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan proses penggajian maka penulis mempunyai usulan sebagai berikut:
1.      Mem-back up data kehadiran karyawan
Walaupun absensi karyawan sudah menggunakan mesin fingertech, namun data kehadiran karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem komputer, maka dapat menghilangkan seluruh data.


2. Memeriksa kembali saat melakukan konfirmasi atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.
3. Adanya software penunjang dalam proses penggajian.
Dengan adanya software penunjang dalam proses penggajian ini, maka pencatatan setiap dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA
http://yulitamaulida21209675.blogspot.com/2013/06/jurnal-analisis-sistem-informasi_6973.html
Bodnar, George H., William S. Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan,
Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama,
Terjemahan : Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Ikatan akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat,
Jakarta.
Ramdhani, Mustika, 2011. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Kesembilan, Cetakan Pertama, Terjemahan Dewi Fitria Sari, dan
Beny Amos Kwary, S.S., Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Achmad S., 2001. Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk Karyawan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve, Phillip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi,
Edisi 21, Terjemahan Aria Farahmita, SE. Ak,; Amanugrahani, SE. Ak,;
Taufik Hendrawan, SE. Ak.Salemba Empat, Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
Wilkinson, Joseph W, 2000. Sistem Akuntansi dan Informasi, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Terjemahan Marianus Sinaga, Erlangga, Jakarta