Pages

Selasa, 13 Mei 2014

Sosok Pemimpin Libia Muammar Khadafi



Kolonel Muammar Khadafi atau disebut Gaddafi adalah salah satu diktator dunia yang paling eksentrik. Gaddafi sangat piawi memainkan peran politiknya, terkadang dikutuk dan terkadang didekati oleh Barat. Sementara pemimpin Libya itu, selama berkuasa sangat brutal terhadap rakyatnya terutama, para aktivis Islam, dan sudah berapa banyak tokoh aktivis Islam yang tewas, maupun di penjarakannya. 

Gadhafi lahir pada tahun 1942 di padang pasir Libya dekat Sirte. Gaddafi putra dari seorang ayah Badui yang pernah dipenjara, karena menentang penjajah Italia. Gadhafi muda tampaknya mewarisi sifat ayahnya yang pemberontak. Ketika masih sekolah, dikeluarkan dari sekolah, karena memimpin demonstrasi, dan menjadi tentara Gaddafi mengorganisir sel revolusioner, yang kemudian melakukan kudeta.



Pada tahun 1969, ketika Gaddafi masih berpangkat kapten, dan berusia 27 tahun, Gaddafi muncul sebagai pemimpin dari kelompok perwira yang menggulingkan Raja Idris. Gaddafi, seorang tokoh, yang tampan gagah berseragam dan kacamata hitam, Gadhafi mengambil alih kekuasaan tak terbantahkan dan menjadi simbol perlawanan anti-Barat di Dunia Ketiga, ketika itu, Libya baru saja dibebaskan dari penguasa kolonial Eropa. Selama tahun 1970-an, Gadhafi berusaha mengubah bangsanya. Gaddafi menutup pangkalan udara AS. Gaddafi mengusir 20.000 warga negara Italia, sebagai balasan atas penjajahan yang dilakukan Itali, selama tahu 1911-1941. Perusahaan-perusahaan dinasionalisasi. Gaddafi sebagai sosok baru di dunia Arab dan Afrika Utara, yang sangat memberi inspirasi, dan melebihi Presiden Gamal Abdul Nasser.

     Pada tahun 1975 ia menerbitkan "Buku Hijau," yang menjadi manifesto politik yang meletakkan apa yang disebut "Teori Internasional Ketiga" dari pemerintah untuk rakyat. Di mana Gaddafi membuat visi yang akan menjadi alternatif, menghadapi Dunia Barat, yang sangat mapan, dan menindas. Gaddafi menyatakan Libya menjadi "Jamahiriya" - "Republik Rakyat" sebuah neologisme Arab. Gaddafi dalam "Buku Hijau" menggabungkan Islamisme, Sosialisme, dan Arabisme. Mirip Nasakomnya Soekarno di Indonesia. Semua aturan, menyerukan demokrasi perwakilan, yang sebenyarnya suatu bentuk tirani, dan Libya diorganisir menjadi "komite rakyat", yang akhirnya menjelma "Kongres Rakyat," semacam parlemen. Akhirnya, semua aturan dimaksud dengan tidak ada kecuali Gadhafi, yang ditinggikan dirinya menjadi kolonel dan menyatakan dirinya sebagai "Pemimpin".

"Dia bercita-cita untuk menciptakan sebuah negara yang ideal," kata analis Afrika Utara Saad Djebbar dari Universitas Cambridge. "Dia berakhir tanpa komponen negara yang normal, dan semua ditentukan oleh 'kekuatan rakyat',dan itu sistem yang paling tidak berguna di dunia..". Tetapi, semuanya menjelma menjadi dirinya sendiri. Pada 1970-an dan 1980-an, Gadhafi mendukung kelompok yang dianggap oleh Barat menjadi teroris - dari Tentara Republik Irlandia, kelompok pejuang Palestina pejuang Muslim di Filipina. Gaddafi melakukan serangkaian petualangan militer di Afrika, menyerang Chad pada 1980-89, dan memasok senjata, memberi pelatihan dan keuangan pemberontak di Liberia, Uganda dan Burkina Faso. Sebuah insiden 1984 di Kedutaan Besar Libya di London. Seorang pria bersenjata di dalam kedutaan menembaki demonstran terhadap lawan Gadhafi yang ada diluar, dan menewaskan seorang polisi Inggris. Pemboman Lockerbie diikuti pada tahun 1988, diikuti pemboman terhadap sebuah pesawat Perancis atas Niger, Afrika Barat. Barat marah, dan bertahun-tahun Libya dikenakan sanksi.
Tetapi, suatu perubahan dimulai pada tahun 1999, ketika pemerintah Gadhafi menyerahkan dua Libya untuk diadili dalam pemboman Lockerbie. Pada tahun 2001, sebuah pengadilan Skotlandia, seorang agen intelijen dihukum, dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.

        Pada tahun 2002, Gadhafi mengatakan kepada rakykatnya di kota Sabha, selatan ibukota Tripoli. Gaddafi mengatakan, "Di hari tua saya, mereka menyebut kami sebuah negara yang jahat, mereka menuduh kami sebagai negara yang berbahaya. Kami.. dituduh memiliki perilaku revolusioner", ujarnya.
Sepanjang pemerintahannya, ia adalah seorang pemain sandiwara yang sangat piawai melakonkan perannya di tengah-tengah masyarakat dunia. Gaddafi tidak pernah berhenti bersandiwara. Sampai titik akhir perjalanannya di kampung halamannya di Sirte.
Penampilannya di KTT Liga Arab membuat para pemipin Arab mengernyit dahinya. Pada satu kesempatan, Gaddafi berargumen sangat keras dengan Raja.

Gaddafi adalah seorang nasionalis Arab yang suka mengejek penguasa Arab yang dituduhnya sebagai antek Barat dan Zionis-Israel. Dalam puncak paradoknya, Gaddafi mengkhotbahkan tentang visinya yang paling "revolusioner" dan utopia, tapi suatu hari berubah menjadi diktator, yang akhirnya memicu revolusi terhadap dirinya. Gaddafi bersumpah tidak akan meninggalkan negaranya, sampai mati, dan keinginannya terkabul. Gaddafi secara permanen melakukan cengkeramannya pada negara. Banyak usaha kudeta dan upaya pembunuhan terhadap dirinya selama bertahun-tahun, tetapi sebagian besar berakhir dengan eksekusi terhadap para komplotan yang ingin menggulingkannya. Mereka yang ingin menggulingkannya mendapt ganjaran digantung di alun-alun ibukota Tripoli, dan disaksikan rakyatnya.

Terlepas dari segala kekurangannya, Gaddafi berhasil memakmurkan rakyat Libya dgn minyak dan gas yg dimiliki Libya. Pekerjaan dgn gaji tinggi dan juga biaya hidup yg rendah tersedia bukan hanya bagi rakyat Libya. Tapi juga bagi pekerja asing. Meski penduduk Libya hanya 6 juta jiwa, namun lebih dari 1,6 juta pekerja asing dari Mesir, Tunisia, Bangladeh, Thailand, Filipina, bahkan Perancis, Jerman, dan AS bekerja di sana. Libya termasuk satu negara termakmur di dunia mengalahkan Singapura, Selandia Baru, Spanyol, dsb. Listrik, Sekolah, dan Kesehatan gratis di sana. Bensin hanya US$ 0,17/liter (Rp 1500/liter). Jauh lebih murah dibanding Indonesia yang Rp 9.000/liter.
Khadafi menghabiskan lebih dari US$ 10 milyar guna membangun sungai buatan manusia terbesar (2800 km panjangnya) agar rakyat Libya tidak kekurangan air dan bisa bertani.
 http://kabarislam.files.wordpress.com/2011/10/sungaibuatanlibya.jpg?w=468&h=410

Inilah hasil pertanian dari proyek irigasi terbesar di dunia tersebut. Dari gurun tandus jadi ladang yang hijau dan menghasilkan buah:
http://kabarislam.files.wordpress.com/2011/10/pertanianlibya.jpg?w=468&h=180

Meski ada yang menuding Qaddafi tidak menjalankan Syariah Islam, ternyata Qaddafi sedikit banyak menjalankan syariat Islam. Mulai dari melarang alkohol, judi, perzinahan, dan potong tangan untuk pencuri, hingga penguasaan kekayaan alam oleh negara hingga bisa dinikmati seluruh rakyat. Ini lebih baik ketimbang kelihatannya sesuai sunnah, tapi bersahabat dgn AS dan NATO dan menyerahkan kekayaan alam Libya ke kafir harbi.

sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Muammar_Gaddafi

0 komentar:

Posting Komentar