Salah satu tempat menonton tari kecak yang
ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Uluwatu.
Musik dengan Mulut
Tari kecak menjadi salah satu tarian khas
Bali yang sangat populer. Tari ini unik. Pada umumnya, tari-tarian pasti
diiringi gamelan atau dengan alat musik. Tetapi, tari kecak tidak. Tari kecak
hanya iringi oleh bunyi “cak, cak, cak!” dari mulut penarinya. Selain itu, juga
lonceng kecil (biasa disebut kerincingan) yang diikat di salah satu kaki
penari.
Tari Bercerita
Tari kecak tidak hanya mengandalkan keindahan
gerak dan suara. Tari kecak mengandung sebuah cerita yang diambil dari kisah
Ramayana. Tari kecak mengambi cerita dari kisah Ramayana. Bagi sebagian orang,
kisah Ramayana mungkin sudah biasa. Tetapi, ketika kisah itu dituturkan melalui
gerak tari yang unik, tentu menjadi berbeda. Apalagi, di sela-sela adegan,
diselingi humor dari penari yang cukup menghibur.
Wayan Limbak
Konon, tari kecak diciptakan oleh Wayan
Limbak bersama Spies pada tahun 1930. Spies adalah seorang pelukis asal Jerman
yang tertarik pada budaya Bali. Setelah itu, tari kecak diperkenalkan Wayan
Limbak ke luar negeri. Ternyata, orang asing banyak yang menyukainya. Sejak
saat itulah, nama tari kecak semakin dikenal di dunia, hingga menjadi salah
satu ciri khas Bali hingga kini.
Gamelan
adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang,
dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan
satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri
berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran
an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau
Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan
bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18,
istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan. Kemunculan gamelan
didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa
pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya
dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan
Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an
dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa,
gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai
seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang
Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil
para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu
akhirnya terbentuk set gamelan. Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni
luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik
dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari
daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik
tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Ternyata
alat musik Gamelan sudah sangat terkenal hampir di seluruh dunia, bahkan
beberapa Universitas di negara-negara Eropa dan Amerika dijadikan mata kuliah
yang harus di ikuti oleh Mahasiswanya. Gamelan merupakan alat musik dan
kesenian asli milik bangsa Indonesia dan Kata gamelan berasal dari bahasa jawa
“Gamels” yang berarti memukul dengan palu. Namun sayangnya alat musik dari
logam ini dalam perkembangannya di negeri sendiri seolah dianaktirikan, kadang
ia dicap sebagai seni tradisional masyarakat pinggiran dan ketinggalan jaman. Ini
sangat kontras yang terjadi di beberapa negara-negara Eropa dan Amerika, alat
musik Jawa ini telah menjadi salah satu kurikulum pedidikan di negeri Paman Sam
tersebut. Seperti yang terdapat di beberapa Universita di Amerika Serikat,
musik tradisi gamelan dan tarian asal Indonesia yang sudah sejak 15 tahun yang
lalu. Bahkan sekarang telah masuk dalam kurikulum pendidikan dari tingkat taman
kanak sampai perguruan tinggi.
Beberapa perguruan tinggi terkemuka seperti
UCLA, San Diego, Berkeley, Wisconsin, Washington sudah menjadikan seni
tradisional Jawa ini menjadi salah satu dari kurikulum perkuliahan. Yang paling
menakjubkan di saat rekaman gendhing/lagu/komposisi gamelan “Puspawarna” dibawa
dalam misi pendaratan manusia pertama di bulan oleh Neil Amstrong dan dikumandangkan
keseluruh dunia. Salah satu Organisasi di Amerika Serikat yakni Sumunar
Indonesia Music and Dance yang mempunyai konsern terhadap seni dan kebudayaan
Indonesia yang beranggotakan dari berbagai profesi seperti dosen, guru dan
mahasiswa secara khusus mempunyai misi untuk mempromosikan pengetahuan dan
apresiasi musik, tari dan budaya Indonesia melalui pertunjukan dan
pembelajaran.
Kegiatan organisasi yang berbasis di
Minnesota, Amerika Serikat ini berfokus pada pertunjukan dan pembelajaran seni
karawitan dan tari. Lebih dari 15 ribu warga Amerika Serikat yang mempelajari
gamelan dan tari asal Indonesia. Selain Negara Amerika Serikat, dibeberapa
negara pun telah menjadikan kesenian Gamelan dimasukan kedalam kurikulum
perkuliahan di beberapa Universitas negera tersebut. Seperti Negera Jepang,
Negara Norwegia, Negara Australia, Maupun Negara Prancis. Saatnya Bangsa
Indonesia bangga dan terus melestarikan Gamelan sebagai identitas senimusik
asli Indonesia yang mampu dijadikan alat kebanggaan atas seni dan budayanya
sendiri dan tidak lagi dipandang sebagai sebuah kesenian yang kuno, primitif
dan ketinggalan jaman.
Awalnya,
alat musik yang terbuat dari dua tabung bambu ini dipakai sebagai pengingat
bagi warga untuk beribadah. Fungsinya meluas saat Kerajaan Padjajaran berperang
lawan Majapahit dalam Perang Bubat pada abad ke-14, atau tahun 1357. Angklung
dipakai sebagai musik mars tentara ketika perang. Pada era kolonial, warga
Sunda dilarang memainkan angklung. Pemerintah Belanda khawatir, angklung bisa
menjadi pemersatu warga dan membuat mereka semakin gigih mengupayakan
pemberontakan. Maka angklung pun hanya boleh dimainkan anaka-anak. Tapi pada
1938, popularitas angklung kembali melejit. Musisi Daeng Soetigna –yang
kemudian dinobatkan sebagai Bapak Angklung Indonesia- membuat penyesuaian agar angklung
bisa dimainkan bersama alat musik Barat dalam sebuah pertunjukan. Sejak itulah
popularitas angklung melesat tajam.
Di
awal abad ke-20, angklung dilirik negara-negara tetangga. Thailand mengolah
musik angklung agar bisa menyatu dengan musik tradisionalnya. Malaysia dan
Filipina meniru langkah ini dan menjadikan angklung sebagai bagian orkestra
xylophone bambu mereka. Popularitas angklung pun meluas. Tahun lalu, Festival
Indonesia 2011 di Washington DC, AS, dibanjiri sekitar 5.102 orang untuk memainkan
angklung di depan Monumen Nasional AS pada 10 Juli 2011. Kegiatan ini tercatat
dalam Guiness Book of Record. Itu saja? Masih ada lagi. Dalam sedikitnya 10
tahun terakhir, tercatat 8.000 sekolah di Korea Selatan (Korsel) memakai
angklung dalam kurikulum pendidikan mereka untuk mengajarkan konsep harmoni dan
kebersamaan. Ini didukung fakta bahwa Korsel adalah negara kedua terbanyak
pemesan angklung dari Indonesia. Malaysia menempati urutan teratas.
Batik
(atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti
menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan
corak Motif Batik - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan
menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam"
(wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna.
Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.
Jadi
kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat
dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.
Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami
seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat
buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak
menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat
dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik. Batik
adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Batik Indonesia akhirnya
secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Batik
Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari
kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Masuknya batik Indonesia
dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNESCO) diumumkan dalam siaran pers di portal UNESCO pada 30 September. Batik
menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam
daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24 negara yang
bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab hingga Jumat
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah atau kremasi umat
Hindu di Bali, Indonesia. Acara Ngaben merupakan suatu ritual yang dilaksanakan
guna mengirim jenasah kepada kehidupan mendatang. Jenasah diletakkan selayaknya
sedang tidur, dan keluarga yang ditinggalkan akan senantiasa beranggapan
demikian (tertidur). Tidak ada airmata, karena jenasah secara sementara waktu
tidak ada dan akan menjalani reinkarnasa atau menemukan pengistirahatan
terakhir di Moksha (bebas dari roda kematian dan reinkarnasi).
Hari
yang sesuai untuk acara ini selalu didiskusikan dengan orang yang paham. Pada
hari ini, tubuh jenasah diletakkan di dalam peti-mati. Peti-mati ini diletakkan
di dalam sarcophagus yang menyerupai Lembu atau dalam Wadah berbentuk vihara
yang terbuat dari kayu dan kertas. Bentuk lembu atau vihara dibawa ke tempat
kremasi melalui suatu prosesi. Prosesi ini tidak berjalan pada satu jalan
lurus. Hal ini guna mengacaukan roh jahat dan menjauhkannya dari jenasah.
Puncak acara Ngaben adalah pembakaran keluruhan
struktur (Lembu atau vihara yang terbuat dari kayu dan kertas), berserta dengan
jenasah. Api dibutuhkan untuk membebaskan roh dari tubuh dan memudahkan
reinkarnasi. Ngaben tidak
senantiasa dilakukan dengan segaera. Untuk anggota kasta yang tinggi, sangatlah
wajar untuk melakukan ritual ini dalam waktu 3 hari. Tetapi untuk anggota kasta
yang rendah, jenasah terlebih dahulu dikuburkan dan kemudian, biasanya dalam
acara kelompok untuk suatu kampung, dikremasikan
Menurut
saya kebudayaan Indonesia menjadi salah satu warisan Indonesia yang tak
ternilai harganya. Dari sabang sampai merauke berbeda-beda adat istiadat
ataupun kebudayaan, itu menunjukan bahwa Indonesia mempunyai bermacam-macam
Kebudayaan. Warisan kebudayaan Indonesia sekarang sudah diterima dan menjadi
terkenal di mancanegara. Kita sebagi warga Indonesia harus bangga dan mencintai
kebudayaan Indonesia dengan melestarikan semua warisan kebudayaan Indonesia
agar tidak ditiru atau diklaim oleh Negara lain.
sumber: