Pages

Kamis, 06 Juni 2013

Seni Klotekan Lesung Lestari di Kendal


Kesenian Klotekan Lesung dari Sanggar Langen Nugroho Budoyo Kendal.
KENDAL,KOMPAS.com - Siapa bilang kesenian klotekan lesung sudah musnah? Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, kesenian yang dulu sering digunakan oleh petani, sampai kini masih ada. Pemainnya adalah para ibu-ibu yang berusia di atas 50 tahun. Nama kelompok kesenian klotekan lesung tersebut adalah, Sanggar Langen Nugroho Budaya.  Menurut pengasuh sanggar, Sapto Gembong (45), ada sekitar 12 orang tua yang masih bertahan untuk kesenian asli Indonesia ini. Orang-orang tua tersebut, rajin berkumpul dan latihan memukul lesung untuk mendapatkan bunyi yang harmonis. "Kami sering tampil diacara-acara resmi," kata Gembong, Jumat (30/3/2012).  Gembong menjelaskan, klotekan lesung adalah kesenian orang desa terutama petani. Jaman dahulu, ketika para petani selesai menumbuk padi di lesung, mereka kemudian bernyanyi dengan iringan ketukan alu (penumbuk padi) ke lesung kosong. "Mereka bernyanyi sambil bercanda," jelasnya.  Namun, tambah Gembong, kesenian klotekan lesung itu sekarang sudah hampir musnah. Penyebabnya, perkembangan jaman, yang membuat petani tidak menggunakan lesung untuk menumbuk padi menjadi beras. "Sekarang kan sudah ada selepan padi," ujarnya.
Untuk itu, sebagai penggiat kesenian tradisional di Kabupaten Kendal, Gembong merasa tertantang untuk melestarikan dan kembali menumbuhkan kesenian asli Indonesia tersebut. 
Menurut saya kebudayan seperti ini memang sudah jarang dan hanya sedikit di Indonesia yang melestarikan lagi tetapi dibagian pelosok seperti di Kendal yang masih melestarikan. Seharusnya kebudayaan ini jangan dilupakan karena merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia





0 komentar:

Posting Komentar