Kesenian Klotekan Lesung dari Sanggar Langen Nugroho Budoyo
Kendal.
KENDAL,KOMPAS.com - Siapa bilang
kesenian klotekan lesung sudah musnah? Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah,
kesenian yang dulu sering digunakan oleh petani, sampai kini masih ada.
Pemainnya adalah para ibu-ibu yang berusia di atas 50 tahun. Nama kelompok
kesenian klotekan lesung tersebut adalah, Sanggar Langen Nugroho Budaya. Menurut
pengasuh sanggar, Sapto Gembong (45), ada sekitar 12 orang tua yang masih
bertahan untuk kesenian asli Indonesia ini. Orang-orang tua tersebut, rajin
berkumpul dan latihan memukul lesung untuk mendapatkan bunyi yang harmonis.
"Kami sering tampil diacara-acara resmi," kata Gembong, Jumat
(30/3/2012). Gembong menjelaskan, klotekan lesung adalah kesenian orang
desa terutama petani. Jaman dahulu, ketika para petani selesai menumbuk padi di
lesung, mereka kemudian bernyanyi dengan iringan ketukan alu (penumbuk padi) ke
lesung kosong. "Mereka bernyanyi sambil bercanda," jelasnya. Namun,
tambah Gembong, kesenian klotekan lesung itu sekarang sudah hampir musnah.
Penyebabnya, perkembangan jaman, yang membuat petani tidak menggunakan lesung
untuk menumbuk padi menjadi beras. "Sekarang kan sudah
ada selepan padi," ujarnya.
Untuk itu, sebagai penggiat kesenian tradisional di Kabupaten Kendal, Gembong merasa tertantang untuk melestarikan dan kembali menumbuhkan kesenian asli Indonesia tersebut.
Untuk itu, sebagai penggiat kesenian tradisional di Kabupaten Kendal, Gembong merasa tertantang untuk melestarikan dan kembali menumbuhkan kesenian asli Indonesia tersebut.
Menurut saya
kebudayan seperti ini memang sudah jarang dan hanya sedikit di Indonesia yang
melestarikan lagi tetapi dibagian pelosok seperti di Kendal yang masih
melestarikan. Seharusnya kebudayaan ini jangan dilupakan karena merupakan salah
satu warisan kebudayaan Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar