Pages

Kamis, 19 Mei 2016

Pengelolaan Proyek SI


1.    Perlukah dilakukan kegiatan disain sebelum melakukan pemrograman? Jika ya, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan tersebut. Jelaskan!

Jawab:
Perlu, karenasebelum membuat program kita perlu merencanakan desain yang akan kita gunakan untuk membuat program, sehingga kita akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut..

Yang harus dipersipakan sebelum memulai kegiatan desain:
1.    Membuat desain awal
     a. Desain awal mendeskripsikan kapabilitas fungsional secara umum dari sistem informasi yang diusulkan.
     b. Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah perangkat CASE dan perangkat lunak manajemen proyek
2.    Desain yang detail
     a. Desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
3.    Membuat Laporan
     a. Semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci.

Output utama dari tahapan desain perangkat lunak adalah spesifikasi desain. Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang akan digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi desain umum hanya berisi gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa perangkat lunak yang akan dibangun.

Aktivitas utama pada fase desain:
a.    Membuat top dan medium level dari desain sistem dan mendokumentasikannya dalam
Spesifikasi Desain
b.    Melakukan Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan/ATP) 
ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.

Dua langkah dalam mendesain sistem software, yaitu:
·      Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara fungsional.
·      Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.

Metode Mendesain
·      Desain Terstruktur (Structured Design)
Tujuan utama dari desain yang terstruktur adalah memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun.
1.    Top Down Design
Desain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD). Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke level berikutnya, dst. Dimulai dengan MENU dan mendesainnya sebelum turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada .
2.    Bottom Up Design
Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendesain dengan menggunakan pendekatan dari level bawah ke level atas. Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana peralatan pengontrolan  hardware pada level terbawah menentukan bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem). Desain Bottom Up juga sangat cocok digunakan pada kasus dimana komponen software yang ada digabungkan dan disatukan dengan modul baru untuk membangun sebuah sistem

2.    Apa saja yang perlu diperhatikan jika anda membuat disain sistem/ software (menurut kaidah-kaidah pembuatan software).

Jawab:
Yang perlu diperhatikan jika membuat disain sistem/software:
· 

1.        Biaya Sistem (System Cost)
2.        Waktu yang diperlukan untuk membangun sistem (Time to Build The System)
3.        Sifat mudah dipakai (User Friendliness)
4.        Kinerja (Performance)
5.        Ukuran Sistem (System Size)
6.        Kehandalan (Reliability)
7.        Kemampuan modifikasi (Modifiability)